DaftarLembaga Pendidikan Lainnya. Perguruan Tinggi; Sekolah Islam; Panti Asuhan; List Pesantren [Update Terbaru] Laporan Donasi Tanpa Kutip; Buku Kitab. List Kitab [Update Terbaru] Indeks Kitab [A-Z] Nisan Ziarah. Indeks Lokasi Ziarah [A-Z] Ulama. Indeks Biografi Ulama [A-Z] List Biografi Ulama [Update Terbaru] Daftar Biografi Bahasa Inggris
barangsiapa yang bunuh diri dengan sesuatu di dunia, maka dia akan diadzab dengannya pada hari kiamat (dengan cara seperti itu pula)." — shahih: Adapun hadits shahih lighairihi adalah hadits hasan yang mempunyai jalur periwayatan yang banyak (baca penjelasan tentang hadits hasan). Contoh Hadits Pendek Yang Ada Sanad Matan Dan Rawi Kini, pembaca bisa mengkaji hadits
Padaasalnya semua hadits harus memiliki 3 hal ini, SANAD, MATAN, dan RAWI (atau boleh dikatakan 2 saja, SANAD dan MATAN, karena RAWI bagian dari SANAD), namun para Ulama Islam (baik yang dahulu/salaf maupun yang sekarang) banyak melakukan pemotongan Jika hadits berupa keterangan tentang apa yang dilakukan Rasul, maka keterangan tersebutlah
Istilahistilah itu juga menjadi bagian dari pada hadits itu sendiri, yang di antaranya adalah sanad, matan, rawi (musnid), musnad, dan isnad. Ini merupakan pengetahuan dasar tentang ilmu hadits, tentunya saja sangat penting untuk diketahui. Misalnya ketika kita mengkaji sebuah hadits, entah guru atau teman menyebut salah satu atau beberapa
Jikadua buah hadits memiliki keadaan matan jumlah rawi (sanad) yang sama, maka hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang kuat ingatannya lebih tinggi tinkatannya dari pada hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang lemah ingatannya. {1}[1] Dari segi kualitas sanad hadits terbagi atas 3 macam yaitu Hadits shahih, Hadits Hasan dan Hadits Dha'if.
ContohHadits Maqlub Matan. Maqlub matan berarti terjadi adanya pembalikan dan penukaran matan, hal ini bisa berupa : 1. Membalik dan Menukar Beberapa Bagian Matan Dalam Suatu Hadits. Misalnya hadits riwayat Abu Hurairah tentang 7 golongan yang dinaungi Allah SWT di hari kiamat :
Pernilaiantentang lemah sanad tersebut didsarkan atas argumen-argumen sebagai berikut: 1) keterangan yang telah dikutib dari Al-Thahawi dan Tabrani itu merupakan tambahan riwayat dari hadis Mutawatir sebagai mana yang dikutib oleh Ahmad Amin di atas, dan karenanya, tambahan itu bukanlah hadis; (2) menurut hasil dari penelitian Ibnu Hajar Al
UeDi. Hadits tersusun dari dua bagian penting, yakni sanad dan matan. Keduanya terkait status sebuah hadist apakah shahih dapat diamalkan, hasan, dhaif atau palsu. Untuk membahas pengertian matan dan apa itu sanad, terlebih dahulu kita perlu memahami definisi dari hadits itu sendiri. Hadits menurut bahasa artinya “baru”, lawan kata “lawas”. Adapun secara khusus, hadits menurut istilah adalah segala bentuk perkataan, perbuatan, sikap, sifat fisik dan akhlak yang berasal dari nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Definisi di atas juga berlaku untuk sinonim kata “as-Sunnah”. Dalam ilmu aqidah, al-Hadits sering menggunakan istilah as-sunnah atau sunnatu Rasulillah. Contoh Nabi berkata, “Pria terbaik adalah yang paling baik terhadap istrinya…” ini hadits qauliyah perkataan. “Rasul biasa bersiwak sebelum masuk rumah” Walaupun ini perkataan sahabat, tapi yang dituturkan adalah perbuatan Nabi. Maka ini termasuk hadist perbuatan. Ada sahabat Nabi makan daging hewan dhob, kemudian beliau membiarkan tanpa melarang, ini juga hadits taqririyah sikap keputusan. Aroma tubuh Rasulullah selalu harum, kemudian sahabat meriwayatkan hal tersebut, itu juga termasuk hadist sifat fisik. Jika bertemua orang, Rasulullah selalu senyum dan menyapa terlebih dahulu. Lalu sahabat menyampaikan hal ini pada generasi setelahnya, ini juga hadits akhlak dan adab. 1. Hadits Qudsi Sebelumnya, di atas kita telah membaca bahwa di antara hadits adalah perkataan berasal nabi Muhammad. Namun, di luar itu ada juga hadits yang berasal dari Allah yakni hadits qudsi. Hadits qudsi adalah firman Allah yang diriwayatkan oleh Rasul-Nya, di luar dari al-Quran. Kata “qudsi” sendiri berarti “suci” sebagai pengagungan terhadap perkataan Allah demi membedakan dari hadits Rasulullah lain. 2. Pengertian Matan Q Apa itu matan? A Matan adalah orang yang pergi meninggalkan kita. Itu MANTAN! bukan matan. v Adapun matan adalah istilah khusus untuk menyebut redaksi hadits itu sendiri atau lafadz selain sanad. Ingat! Hadits terdiri dari dua bagian, matan dan sanad. Artinya, jika hadits qauliyah maka perkataan Nabi itulah matannya. Jika hadits berupa keterangan tentang apa yang dilakukan Rasul, maka keterangan tersebutlah matannya. Contoh “يَا رَسُولَ اللَّهِ، نَرَى الجِهَادَ أَفْضَلَ العَمَلِ، أَفَلَا نُجَاهِدُ؟ قَالَ “لَا، لَكِنَّ أَفْضَلَ الجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ Ibunda Aisyah bertanya kepada Rasulullah tentang jihad yang paling utama bagi wanita, beliau berkata “Jihad terbaik adalah haji mabrur.” HR. al-Bukhari Nah, teks yang berwarna merah itulah yang disebut matan. Dalam khazanah keilmuan Islam, matan juga biasa digunakan secara umum untuk merujuk pada redaksi atau teks suatu buku, contoh matan jurumiyah, matan taqrib. NB Waspada! Matan harus berbahasa Arab. Terjemahan rawan disalahgunakan untuk menyesatkan. Banyak netizen berkata hal janggal atas nama Rasul, tapi tidak bisa menjawab ketika diminta hadits aslinya matan. B. Apa itu Sanad? Sanad artinya berdasarkan bahasa adalah penopang, pendukung, penyangga. Pengertian sanad menurut istilah ilmu hadits adalah rangkaian atau silsilah orang yang menyampaikan matan hadits. Boleh juga dengan definisi; Sanad adalah jalur periwayatan hadits. 1. Contoh Hadits Lengkap Sanad, Matan dan Rawi وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْغُبَرِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ أَبِي حَصِينٍ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ Muhammad bin Ubaid al-Gubary menyampaikan kepada kami dari Abu Awanah, dari Abu Hashin, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah; Rasulullah ﷺ bersabda,“Siapa saja yang sengaja berdusta akan diriku, hendaklah ia menempati bangkunya di neraka.” Muslim Perhatikan rangkaian hadits di atas Semua teks yang berwarna hitam adalah sanad redaksi yang berwarna merah adalah matan nama dalam hadits tersebut adalah rawi. Karena hadits ini diambil dari kitab Shahih Muslim, sengaja mencantumkan nama Muslim dalam kurung, Muslim juga rawi. 2. Apa itu Rawi? Sebenarnya pertanyaan yang tepat adalah “siapa itu rawi?”. Rawi dalam ilmu hadits adalah setiap individu yang meriwayatkan hadits langsung dari nabi Muhammad, sahabat, atau tabi’in. Bahkan Rasul rermasuk rawi dalam kontek hadits quds. Adapun kita yang hanya baca dari kitab, bukanlah rawi dan tidak masuk dalam sanad. 3. Manfaat Rangkaian Sanad Selain al-Quran, sanad ini lah yang menjadi ukuran sebuah hadits benar dan valid, shahih, hasan, dhaif atau palsu. Inilah keunggulan ajaran Islam. Demi menjaga keutuhan umat dari kesesatan, setiap yang diajarkan harus selalu ada rujukannya sampai kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dalam dunia akademis disebut ilmiah. Tak boleh satupun pernyataan dalam tesis atau disertasi tanpa referensi. Silsilah atau rangkaian sanad ini juga terdapat dalam ilmu qirat al-Quran dan ilmu lain dalam Islam sampai saat ini. Tentu akal tak bisa mempercayai perkataan seorang anak generasi zoomer, “Ir. Soekarno presiden pertama Indonesia berkata pada saya untuk menyebarkan kepada rakyat Indonesia, pilihlah paslon nomer X'”. Karena ada selisih waktu antara wafatnya Soekarno dengan lahirnya anak tersebut. Bagaimana mungkin bisa bertemu? Kemungkian besar, dia berbohong. 4. Derajat Hadits Sanad hadits juga bisa merubah derajat hadits. Hadits ahad misalnya, bisa naik menjadi mutawatir jika ternyata ditemukan bahwa jalur sanad haditsnya banyak. Hadits dhaif yang memiliki cacat moral’ pada salah satu rawi dalam sanadnya, bisa naik derajat jadi hasan jika ada sanad lain yang lebih terpercaya. Di antara moral penyebab rawi hadits menjadikan cacat antaranya adalah pernah menghina orang/ tidak tepat janji/ mantan pelaku kriminal/ tidak akurat hafalannya. Imam al-Bukhari dan Muslim terkenal mengumpulkan hadits shahih. Keduanya mengumpulkan hadits dengan metode yang sangat ketat. Hanya hadits dengan sanad yang jelas dan rawi yang bisa dipercaya, yang dapat ditulis ke dalam kitab mereka. Jadi, andai didapati bahwa salah seorang dalam sanad itu berbohong, maka semua hadits yang melewati orang tersebut dibuang dan tak masuk dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Muslim.
Ilmu atau العم dalam bahasa arab diartikan sebagai نور atau cahaya. Di dalam al qur’an kata ilmu disebut sebanyak 80 kali jumlah tersebut sudah dalam pengertian makrifat juga nakirohnya. Sedangkan kata allama ya’lamu a’lim disebut lebih dari 100 kali penyebutan kata ilmu yang berulang-ulang inilah menjadi acuan atau dorongan bagi umat islam agar mau menuntut ilmu, karena dengan ilmulah derajat manusia lebih tinggi dari makhluk Alloh SWT lainnya. Hadits tentang menuntut ilmu cukup banyak, berikut adalah Hadits tentang menuntut ilmu lengkap dengan sanad, matan dan Menuntut Ilmu dari Buaian Hingga Liang LahatAdapun terkait kewajiban menuntut ilmu Rasululloh Saw berulang kali memberikan motivasi kepada para sahabatnya agar mau menuntut ilmu bahkan hingga ke negeri china, juga menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia baik dari buaian hingga liat العم من المهد الى Ø§Ù„Ù„ØØ¯ ” tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat”Kata ØÙ„ب diimbuhi dengan ا maka menjadi fi’il amar yang menunjukan kata perintah, maka artinya adalah Al-Qur’an tentang Menuntut IlmuAlloh SWT juga memberikan motivasi kepada umat islam yang mau menuntut ilmu dalam salah satu firmanNya dalam QS. Al mujadilah ayat الله الذين ءامنو منكم والذين اوتوا العلم درجت ØŒ والله بما تعملون ØØ¨ÙŠØ±Al Mujadilah Ayat 11“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Alloh maha mengetahui sesuatu yang kamu kerjakan”.Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, karena ilmu adalah cahaya bagi sebuah negara. Jika masyarakatnya tidak berilmu maka gelaplah negaranya. Begitu juga dalam sebuah keluarga, jika sebuah keluarga tidak didasari dengan ilmu maka gelaplah masa depan yang bertujuan kepada amar ma’ruf nahi munkar juga menjadi sebaik-baiknya manusia dengan ilmu pulalah Alloh mengangkat derajat setiap manusia baik di dunia hingga kelak di akhirat, namun jangan lupakan ilmu harus diiringi dengan adab karna ilmu tanpa adab maka seperti pohon yang tidak berbuah atau dengan kata lain ilmu tanpa adab adalah sebuah kesia-siaan yang dapat menjadikan kehancuran manusia itu sendiri. Dalam sebuah maqolah disebutkan “ilmu tanpa adab seperti pohon yang tidak berbuah” .Maka jelaslah disini bahwa menuntut ilmu bagi setiap manusia adalah fardhu yang artinya wajib untuk kemaslahatan manusia itu sendiri juga hubungannya dengan sesama manusia ataupun hubungannya dengan Tuhannya semua tak luput harus didasari dengan kelak jika ia bercita-cita menjadi manusia yang beruntung diakhirat maka harus didasari ilmu sedini tentang Menuntut Ilmu Lengkap dengan Sanad, Matan dan RawiHadits tentang menuntut ilmu cukup banyak. Berikut merupakan hadits tentang menuntut ilmu yang lengkap dengan sanad, matan dan rawinya. Disertakan juga bahasa arab dan arti dalam bahasa IndonesianyaHadits tentang Menuntut Ilmu dan Kemudahan Jalan Menuju Surgaعن ÙƒØÙŠØ± بن قيس قال كنت جالسا عند أبي Ø§Ù„Ø¯ÙØ±Ø¯Ø§Ø¡ ÙÙŠ مسجد دمشق , ÙØ£ØªØ§Ù‡ رجل , Ùقال يا أبا Ø§Ù„Ø¯ÙØ±Ø¯Ø§Ø¡ , أتيتك من المدينة – مدينة رسول الله صلÙÙ‰ الله عليه وسلÙÙ… – Ù„ØØ¯ÙŠØ بلغني أنÙÙƒ ØªÙ€ØØ¯ÙØ Ø¨Ù‡ عن Ø§Ù„Ù†ÙØ¨Ù€ÙŠÙ . قال Ùما جاء بك تـجارة ØŸ . قال لا . قال ولا جاء بك غيره ØŸ . قال لا . قال ÙØ¥Ù†ÙÙŠ سمعت رسول الله صلÙÙ‰ الله عليه وسلÙÙ… يقول †من سلك ØØ±ÙŠÙ‚ا يلتمس Ùيه علما سهÙÙ„ الله له ØØ±ÙŠÙ‚ا إلى Ø§Ù„Ø¬Ù†ÙØ© , وأن٠الـملائكة لتضع Ø£Ø¬Ù†ØØªÙ‡Ø§ رضا Ù„ØØ§Ù„ب العلم , ÙˆØ¥Ù†Ù ØØ§Ù„ب العلم ÙŠØ³ØªØºÙØ± له من ÙÙŠ السÙماء والأرض ØØªÙÙ‰ الØÙŠØªØ§Ù† ÙÙŠ الـماء , ÙˆØ¥Ù†Ù ÙØ¶Ù„ العالم على العابد ÙƒÙØ¶Ù„ القمر على سائر الكواكب , إن٠العلماء هو ÙˆØ±ØØ© الأنبياء , إن٠الأنبياء لم ÙŠÙˆØ±ÙØÙˆØ§ ولا درهما , إنÙما ÙˆØ±ÙØÙˆØ§ العلم , Ùمن Ø£ØØ°Ù‡ , Ø£ØØ° Ø¨Ù€ØØ¸Ù ÙˆØ§ÙØ±Dari Katsir bin Qais Radhiyallahu’anhu, dia berkata “Ketika aku sedang duduk disebelah Abu Darda’ di Masjid Damaskus. Tiba – tiba datang seorang laki – laki kepadanya, lalu laki – laki itu berkata “Wahai Abu Darda’, Aku datang kepada mu dari kota Madinah –kota Madinah Rasulullah- untuk keperluan sebuah hadits yang sampai kepada ku bahwa engkau pernah meriwayatkan nya dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Abu Darda’ berkata “Apakah kamu datang sekalian untuk berdagang?†Dia menjawab “Tidak†Abu Darda’ berkata lagi “Apakah kamu datang sekalian untuk keperluan selain itu?†Dia laki – laki itu menjawab “Tidak†Abu Darda’ berkata “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda “Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap – sayap nya. Karena ridha kepada penuntut ilmu. Sesungguhnya orang menuntut ilmu akan dimintakan ampunan oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi hingga ikan yang ada didalam air. Sesungguhnya keutamaan seorang alim ulama dibandingkan seorang ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para Ulama adalah pewaris para Nabi. Dan Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham. Tetapi mereka hanya mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka dia telah mengambil bagian yang Shahih Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah rahimahullah dalam Sunan nya hadits no 223, Imam Abu Daud rahimahullah dalam Sunan nya, hadits no 3641. Imam Ibnu Hibban rahimahullah didalam Shahih nya hadits no 88. Imam At-Tirmidzi rahimahullah didalam Sunan nya hadits no 2682, Imam Ad-Darimi rahimahullah didalam sunan nya Imam Ahmad rahimahullah didalam Musnad nya, Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah, dan dihasankan oleh Syaikh Syu’aib, Syaikh Fawwaz, Syaikh Khalid, Syaikh Hamzah]Hadits tentang Orang belajar dan mengajar ilmu dengan ikhlas seperti orang berjihad dijalan Allahعن أبي هريرة قال سمعت رسول الله صلÙÙ‰ الله عليه وسلÙÙ… يقول †من جاء مسجدي هذا ,لم يأته إلا٠لØÙŠØ± يتعلÙمه أو يعلÙمه , Ùهو بـمنـزلة الـمجاهد ÙÙŠ سبيل الله , ومن جاء لغير ذلك , Ùهو بـمنـزلة Ø§Ù„Ø±ÙØ¬Ù„ ينظر إلى متاع غيره â€Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, dia berkata “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda “Barangsiapa yang datang ke masjid ku ini yang tidak lain kecuali hanya untuk kebaikan yang ingin dia pelajari atau yang ingin dia ajarkan. Maka kedudukan nya sama dengan seorang berjihad dijalan Allah. Dan barangsiapa datang dengan niat selain itu, maka kedudukan nya sama dengan seseorang yang hanya dapat memandang harta orang lain Shahih Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dalam sunan nya hadits no 227. Dan ini lafadz milik nya. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dalam shahih nya hadits no 86. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnad nya haidts no 8603. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dan Dihasankan oleh Syaikh Syuaib al-Arnauth].
Menentukan kesahihan sebuah hadisTahukah Moms bahwa kesahihan sebuah hadis ditentukan oleh 3 hal, yaitu sanad, matan, dan membahas tentang tokoh-tokoh yang menyampaikan petikan hadis tersebut, seperti para sahabat Rasulullah SAW, imam besar, dan ketiga hal tersebut, sebetulnya apa yang membedakan antara sanad, matan, dan rawi? Yuk, simak ulasannya berikut ini!Baca Juga Amalkan Hadits Menuntut Ilmu agar Mendapatkan KeutamaannyaPerbedaan Sanad, Matan, dan RawiFoto Ilustrasi Hadis mengkaji sebuah hadis, ada 3 unsur utama yang harus diperhatikan, yaitu sanad, matan, dan ketiga hal tersebut terletak pada tingkatan orang yang menyampaikan hadis kepada umat Ilustrasi Hadis Sanad secara bahasa artinya tempat bersandar, sedangkan menurut istilah artinya para periwayat yang menyampaikan hadis kepada hal ini, para sahabat nabi biasanya menjadi sanad karena mereka yang mendengar langsung petikan hadis itu, hadis tersebut disampaikan kepada orang-orang di sekitarnya, diriwayatkan, dan sampai kepada sanad dalam suatu hadis ada bermacam-macam, tergantung seberapa banyak orang yang pada umumnya ada istilah sanad awal dan sanad akhir untuk menandakan Al-Bukhari meriwayatkan sebuah orang rawi sebelum Al-Bukhari disebut awal sanad, sedangkan akhir sanad adalah sahabat nabi yang meriwayatkannya berikut ini contoh sanad yang ditulis dalam kalimat bercetak tebal.“Abdullah bin Yusuf telah menceritakan hadits kepadaku Imam Bukhari, ia berkata Malik bin Anas mengabarkan padaku Abdullah bin Yusuf, dari Ibnu Syihab, dari Salim bin Abdullah, dari bapaknya, bahwa Rasulullah SAW melewati seorang lelaki dari anshar yang sedang memberikan nasihat pada saudaranya tentang rasa malu. Maka Rasulullah SAW bersabda “Tinggalkanlah dia karena sesungguhnya rasa malu merupakan bagian dari iman.” HR. BukhariDi sini bisa disimpulkan bahwa awal sanad yaitu Abdullah bin Yusuf, karena ia adalah orang terakhir yang menyampaikan hadis tersebut sebelum Imam akhir sanad dipegang oleh ayah Salim bin Abdullah yang bernama Abdullah bin ini karena ia adalah sahabat nabi yang menyampaikan hadis tersebut kepada sahabat-sahabat Juga Ciri-Ciri Hadis Hasan, Hadis Satu Tingkat di Bawah Hadis SahihMatanFoto Ilustrasi Berdoa bahasa, matan artinya tanah yang keras dan menurut istilah artinya kalimat setelah berakhirnya sanad suatu matan adalah isi hadis itu contohnya yang ditandai dengan kalimat bercetak tebal“Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar Rabi’ berkata, telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ja’far berkata, telah menceritakan kepada kami Nafi’ bin Malik bin Abu Amir Abu Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda “Tanda-tanda munafik ada tiga jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat.” HR. BukhariMatan muncul setelah riwayat sanad berhenti sampai “Rasulullah SAW bersabda”.RawiFoto Ilustrasi Hadis Rawi ketiga dalam periwayatan sebuah hadis yaitu rawi atau penyampai periwayat merupakan nama-nama orang yang menyampaikan hadis, baik secara lisan maupun tertulis dari Rasulullah SAW maupun satu hal yang perlu digaris bawahi adalah rawi biasanya ditempati oleh orang terakhir yang meriwayatkan hadis nama rawi biasanya tidak tercantum di dalam hadis, melainkan di luar hadis dan diberi tanda contoh rawi yang ditandai dengan cetak tebal“Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ma’mur bin Rabi’I al-Qaisi, katanya telah menceritakan kepadaku Abu Hisyama al-Mahzumi dari Abu al-Wahid yaitu Ibnu Ziyad, katanya telah menceritakan kepadaku Utsman bin Hakim, katanya telah menceritakan kepadaku Muhammad al-Munqadir, dari Arman, dari Utsman bin Affan berkata, dari Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa yang berwudlu dengan sempurna sebaik-baiknya wudlu keluarlah dosa-dosanya dari seluruh badannya, bahkan dari bawah kukunya.” HR. MuslimDalam hadis di atas disebutkan bahwa rawinya adalah Imam Muslim, lantaran ia menjadi orang yang terakhir meriwayatkan hadis imam besar, ada beberapa tingkatan rawi lainnya mulai dari sahabat, tabi’in orang Islam yang hidup di masa setelah sahabat nabi dan tidak mengalami masa hidup Nabi Muhammad SAW, dan mudawwin ahli hadis, yaituRawi dari tingkatan sahabat Nabi Muhammad SAW Utsman bin Affan, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi ThalibRawi dari tingkatan tabi’in Abu Hanifah, Sulaiman bin Yasar, Umar bin Abdul Aziz, dan Ibnu Katsir al-MakkiRawi dari tingkatan mudawwin Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam AhmadBaca Juga Mengenal 42 Hadis Arbain, Pentingnya Niat dalam Memulai Segala HalItu dia perbedaan antara sanad, matan, dan rawi yang biasanya muncul dalam kitab-kitab hadis. Semoga bermanfaat, ya Moms! Sumber Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.
Daftar Isi 1 Hadits Menuntut Ilmu dari Buaian Hingga Liang Lahat 2 Ayat Al-Qur’an tentang Menuntut Ilmu 3 Hadits tentang Menuntut Ilmu Lengkap dengan Sanad, Matan dan Rawi Hadits tentang Menuntut Ilmu dan Kemudahan Jalan Menuju Surga Hadits tentang Orang belajar dan mengajar ilmu dengan ikhlas seperti orang berjihad dijalan Allah Ilmu atau العم dalam bahasa arab diartikan sebagai نور atau cahaya. Di dalam al qur’an kata ilmu disebut sebanyak 80 kali jumlah tersebut sudah dalam pengertian makrifat juga nakirohnya. Sedangkan kata allama ya’lamu a’lim disebut lebih dari 100 kali penyebutan kata ilmu yang berulang-ulang inilah menjadi acuan atau dorongan bagi umat islam agar mau menuntut ilmu, karena dengan ilmulah derajat manusia lebih tinggi dari makhluk Alloh SWT lainnya. Hadits tentang menuntut ilmu cukup banyak, berikut adalah Hadits tentang menuntut ilmu lengkap dengan sanad, matan dan rawi. Adapun terkait kewajiban menuntut ilmu Rasululloh Saw berulang kali memberikan motivasi kepada para sahabatnya agar mau menuntut ilmu bahkan hingga ke negeri china, juga menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia baik dari buaian hingga liat lahat. Hadits tentang Menuntut Ilmu Lengkap dengan Sanad, Matan dan Rawi 3 اطلب العم من المهد الى اللحد ” tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat” Kata طلب diimbuhi dengan ا maka menjadi fi’il amar yang menunjukan kata perintah, maka artinya adalah tuntutlah. Alloh SWT juga memberikan motivasi kepada umat islam yang mau menuntut ilmu dalam salah satu firmanNya dalam QS. Al mujadilah ayat 11. Hadits tentang Menuntut Ilmu Lengkap dengan Sanad, Matan dan Rawi 4 يرفع الله الذين ءامنو منكم والذين اوتوا العلم درجت ، والله بما تعملون خبير Al Mujadilah Ayat 11 “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Alloh maha mengetahui sesuatu yang kamu kerjakan”. Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, karena ilmu adalah cahaya bagi sebuah negara. Jika masyarakatnya tidak berilmu maka gelaplah negaranya. Begitu juga dalam sebuah keluarga, jika sebuah keluarga tidak didasari dengan ilmu maka gelaplah masa depannya. Masa depan yang bertujuan kepada amar ma’ruf nahi munkar juga menjadi sebaik-baiknya manusia dengan ilmu pulalah Alloh mengangkat derajat setiap manusia baik di dunia hingga kelak di akhirat, namun jangan lupakan ilmu harus diiringi dengan adab karna ilmu tanpa adab maka seperti pohon yang tidak berbuah atau dengan kata lain ilmu tanpa adab adalah sebuah kesia-siaan yang dapat menjadikan kehancuran manusia itu sendiri. Dalam sebuah maqolah disebutkan “ilmu tanpa adab seperti pohon yang tidak berbuah” . Maka jelaslah disini bahwa menuntut ilmu bagi setiap manusia adalah fardhu yang artinya wajib untuk kemaslahatan manusia itu sendiri juga hubungannya dengan sesama manusia ataupun hubungannya dengan Tuhannya semua tak luput harus didasari dengan kelak jika ia bercita-cita menjadi manusia yang beruntung diakhirat maka harus didasari ilmu sedini mungkin. Hadits tentang menuntut ilmu cukup banyak. Berikut merupakan hadits tentang menuntut ilmu yang lengkap dengan sanad, matan dan rawinya. Disertakan juga bahasa arab dan arti dalam bahasa Indonesianya عن كثير بن قيس قال كنت جالسا عند أبي الدّرداء في مسجد دمشق , فأتاه رجل , فقال يا أبا الدّرداء , أتيتك من المدينة – مدينة رسول الله صلّى الله عليه وسلّم – لحديث بلغني أنّك تـحدّث به عن النّبـيّ . قال فما جاء بك تـجارة ؟ . قال لا . قال ولا جاء بك غيره ؟ . قال لا . قال فإنّي سمعت رسول الله صلّى الله عليه وسلّم يقول ” من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهّل الله له طريقا إلى الجنّة , وأنّ الـملائكة لتضع أجنحتها رضا لطالب العلم , وإنّ طالب العلم يستغفر له من في السّماء والأرض حتّى الحيتان في الـماء , وإنّ فضل العالم على العابد كفضل القمر على سائر الكواكب , إنّ العلماء هو ورثة الأنبياء , إنّ الأنبياء لم يورّثوا ولا درهما , إنّما ورّثوا العلم , فمن أخذه , أخذ بـحظّ وافر Dari Katsir bin Qais Radhiyallahu’anhu, dia berkata “Ketika aku sedang duduk disebelah Abu Darda’ di Masjid Damaskus. Tiba – tiba datang seorang laki – laki kepadanya, lalu laki – laki itu berkata “Wahai Abu Darda’, Aku datang kepada mu dari kota Madinah –kota Madinah Rasulullah- untuk keperluan sebuah hadits yang sampai kepada ku bahwa engkau pernah meriwayatkan nya dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Abu Darda’ berkata “Apakah kamu datang sekalian untuk berdagang?” Dia menjawab “Tidak” Abu Darda’ berkata lagi “Apakah kamu datang sekalian untuk keperluan selain itu?” Dia laki – laki itu menjawab “Tidak” Abu Darda’ berkata “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda “Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap – sayap nya. Karena ridha kepada penuntut ilmu. Sesungguhnya orang menuntut ilmu akan dimintakan ampunan oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi hingga ikan yang ada didalam air. Sesungguhnya keutamaan seorang alim ulama dibandingkan seorang ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para Ulama adalah pewaris para Nabi. Dan Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham. Tetapi mereka hanya mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka dia telah mengambil bagian yang banyak.” [Hasan Shahih Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah rahimahullah dalam Sunan nya hadits no 223, Imam Abu Daud rahimahullah dalam Sunan nya, hadits no 3641. Imam Ibnu Hibban rahimahullah didalam Shahih nya hadits no 88. Imam At-Tirmidzi rahimahullah didalam Sunan nya hadits no 2682, Imam Ad-Darimi rahimahullah didalam sunan nya Imam Ahmad rahimahullah didalam Musnad nya, Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah, dan dihasankan oleh Syaikh Syu’aib, Syaikh Fawwaz, Syaikh Khalid, Syaikh Hamzah] Hadits tentang Orang belajar dan mengajar ilmu dengan ikhlas seperti orang berjihad dijalan Allah عن أبي هريرة قال سمعت رسول الله صلّى الله عليه وسلّم يقول ” من جاء مسجدي هذا ,لم يأته إلاّ لخير يتعلّمه أو يعلّمه , فهو بـمنـزلة الـمجاهد في سبيل الله , ومن جاء لغير ذلك , فهو بـمنـزلة الرّجل ينظر إلى متاع غيره ” Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, dia berkata “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda “Barangsiapa yang datang ke masjid ku ini yang tidak lain kecuali hanya untuk kebaikan yang ingin dia pelajari atau yang ingin dia ajarkan. Maka kedudukan nya sama dengan seorang berjihad dijalan Allah. Dan barangsiapa datang dengan niat selain itu, maka kedudukan nya sama dengan seseorang yang hanya dapat memandang harta orang lain saja.” [Hasan Shahih Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dalam sunan nya hadits no 227. Dan ini lafadz milik nya. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dalam shahih nya hadits no 86. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnad nya haidts no 8603. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dan Dihasankan oleh Syaikh Syuaib al-Arnauth].
Home » Kongkow » Pendidikan Agama Islam » Pengertian Sanad, Matan dan Rawi Beserta Contohnya Pengertian Sanad, Matan dan Rawi Beserta Contohnya – Jumat, 22 Oktober 2022 1100 WIB Dalam pembahasan ilmu hadits, sering kali kita mendengar istilah sanad, matan dan rawi. Sebenarnya apakah definisi dari ketiga istilah tersebut? Dan seperti apa contohnya di dalam hadits? Berikut ini kita bahas bersamapengertian sanad, matan dan rawi beserta contohnya dalam hadits. 1. Sanad Sanad menurut bahasa adalah sandaran atau tempat bersandar. Sedangkan sanad menurut istilah adalah jalan yang menyampaikan kepada jalan hadits. Dikutip dalam buku “Memahami Ilmu Hadits” oleh Asep Herdi, secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam. Akan tetapi mayoritas penerapan sanad digunakan dalam mengutip hadits-hadits Nabawi, yaitu segala hal yang disandarkan idlafah kepada Nabi SAW. Sanad berfungsi untuk mengetahui derajat kesahihan suatu hadits. Apabila ada cacat dalam sanadnya baik itu karena kefasikannya, lemahnya hafalan, tertuduh dusta atau selainnya maka hadits tersebut tidak dapat mencapai derajat sahih. Contoh Sanad حَدَّثَنَاعَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، قَالَ أَخْبَرَنَامَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنِابْنِ شِهَابٍ، عَنْسَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْأَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ، وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِي الحَيَاءِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُ فَإِنَّ الحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ Abdullah bin Yusuf telah menceritakan hadits kepadaku imam Bukhari, ia berkata Malik bin Anas mengabarkan padaku Abdullah bin Yusuf, dariIbnu Syihab, dariSalim bin Abdullah, daribapaknya, bahwa Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam melewati seorang lelaki dari anshar yang sedang memberikan nasehat pada saudaranya tentang rasa mali Maka Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda “Tinggalkanlah dia karena sesungguhnya rasa malu merupakan bagian dari iman.”HR. Bukhari Dari contoh di atas yang disebut sanad adalah Abdullah bin Yusuf, Malik bin Anas, Ibnu Syihab, Salim bin Abdullah, danbapaknya Salim Abdullah bin Umar. ArtinyaAbdullah bin Umar mendapatkan hadits dari Nabishallallaahu alaihi wasallam. Lalu hadits itu disampaikan kepada anaknya yakniSalim bin Abdullah lalu kepadaIbnu Syihablalu kepadaMalik bin Anaslalu kepadaAbdullah bin Yusuflalu kepada penulis hadits yakni imam Al-Bukhari. 2. Matan “Matan” atau “al-matn” menurut bahasa adalah mairtafa’a min al-ardi atau tanah yang meninggi. Sedangkan menurut istilah adalah “kalimat tempat berakhirnya sanad”. Berkenaan dengan matan atau redaksi hadits, maka ada beberapa yang perlu dipahami – Ujung sanad sebagai sumber redaksi, apakah berujung pada Nabi Muhammad atau bukan. – Matan hadits itu sendiri dalam hubungan dengan hadits lain yang lebih kuat sanadnya apakah ada yang melemahkan atau menguatkan dan selanjutnya dengan ayat dalam Al-Qur’an apakah ada yang bertolak belakang. Contoh Matan حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ أَبُو الرَّبِيعِ، قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، قَالَ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ مَالِكِ بْنِ أَبِي عَامِرٍ أَبُو سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَآيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar Rabi’ berkata, telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ja’far berkata, telah menceritakan kepada kami Nafi’ bin Malik bin Abu Amir Abu Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda“Tanda-tanda munafik ada tiga; jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat.” HR. Bukhari 3. Rawi Rawi adalah unsur pokok ketiga dari sebuah hadits. Kata “Rawi” atau “ar-Rawi” berarti orang yang meriwayatkan atau memberitakan hadits naqil al-Hadits. Antara sanad dan rawi itu merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Sanad-sanad hadits pada tiap-tiap tabaqahnya juga disebut rawi. Sehigga yang dimaksud dengan rawi adalah orang yang meriwayatkan, menerima dan memindahkan hadits. Contoh Rawi Berikut ini contoh rawi atau periwayat hadits dari beberapa tingkatan – Periwayat hadits dari tingkatan sahabat Abu Hurairah, Aisyah, Anas bin Malik dll. – Periwayat hadits dari tingkatan tabiin Umayyah bin Abdullah bin Khalid, Sa’id bin Al-Musayyab, dll. – Periwayat hadits dari tingkatanmudawwin Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam An-Nasa’iy, Imam Ahmad, dll Sumber Cari Artikel Lainnya
hadits tentang pendidikan lengkap dengan sanad matan dan rawi